




Muaro Paiti, Hasil perhitungan suara manual di KPPS Nagari Muaro Paiti menempatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada posisi teratas dengan perolehan suara sebanyak 994. Pada pasisi kedua ditempati oleh partai DEMOKRAT dengan perolehan suara 990, posisi ketiga adalah partai GOLKAR sebanyak 285 suara, posisi keempat PBB sebanyak 120 suara, kelima adalah PDI dengan 80 suara, keenam PKS dengan 66 suara dan ketujuh adalanh PAN dengan perolehan suara 65.
Hasil penghitungan ini di sahkan pada hari senin tangga 13 april 2009. Dengan demikian pemilihan legislatif di Nagari Muaro Paiti berjalan dengan sukses. Ini merupakan prestasi untuk masyarakat nagari Muaro Paiti karena dengan hasil yang diperoleh saat sekarang dapat dianggap sebagai representasi (gambaran) dari keinginan Seluruh Masyarakat Nagari Muaro Paiti. Amin . Ikhsan MPOPINI
Mengejutkan dengan naiknya harga gambir di nagari pusat gambir terbesar di dunia,dari harga semulahnya berkisar antara 20-25,konon infomasi terakhir kami dapatkan mncapai harga di atas 30.000.
Kita bisa bedakan bagaimana seorang pedagang yang berlatar belakang pendidikan yang bagus dan yang tidak mengecap jenjang pendidikan, dalam hal pelayanan terhadap pelanggan adanya perbedadan yang sangat berarti.Tapi itu semua belum ada kata terlambat untuk yang namanya utlubul ilmi. Kata nabi menuntut ilmu itu dari lahir sampai ke liang lahat.
Dari ucapan orang nomor satu
Seperti yang diberitakan antara 17 maret 2009 bahwa Mahkamah Konstitusi Menggelar sidang pleno uji materil Undang-Undang pemilu tentang larangan publikasi perhitungan cepat ( Quick Qount ) hasil pemilihan umum. Agenda pada sidang tersebut adalah untuk mendengar keterangan pemerintah, Dewan perwakilan Rakyat, dan saksi ahli dari penggugat. Perhitungan cepat (Quick Qount) adalah sebuah penelitian kuantitatif yang menghitung hasil perolehan suara pada Pemilihan Umum secara cepat dengan menggunakan sampel. Penelitian ini di sesuaikan dengan kaedah ilmiah layaknya sebuah ilmu pengetahuan yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah pula. Untuk pengambilan sampel dan pengolahan data murni menggunakan metode statistik dan memiliki standar tinggkat kesalahan tertentu.
Untuk pemilihan umum 9 april mendatang KPU mengeluarkan Undang Undang Pemilu Pasal 245 ayat 2, ayat 3, dan ayat 5, pasal 282, dan pasal 307. Pasal pasal itu mengatur bahwa pengumuman hasil jajak pendapat tidak boleh dilakukan pada masa tenang pemilu. Pengumuman hasil perhitungan cepat baru boleh dilakukan pada hari berikutnya setelah pemungutan suara. Artinya bahwa hasil perhitungan cepat hanya boleh disiarkan setelah sehari pemilihan umum. Ketika undang undang ini dikeluarkan, mendapat pertentangan dari pihak akademisi dan dari lembaga survey (asosiasi Peneliti Opini Publik) yang ada di Indonesia karena anggapan bahwa peraturan tersebut telah melanggar undang undang dasar 1945 pasal 28. Saat sekarang permasalahan ini masih menjadi polemik hingga saat ini Mahkamah konstitusi belum mencabut peraturan KPU tersebut.
Latar belakang KPU mengeluarkan Peraturan ini merujuk pada pilkada Jawa timur yang mana hasil perhitungan cepat yang disiarkan, mendapatkan hasil yang berbeda dari pada perhitungan suara manual. Akibat perbedaan ini terjadi kenaikan suhu politik di propinsi tersebut. Jika kita parhatikan permasalahan ini keputusan KPU tersebut ada benarnya, karena untuk meminimalisir resiko konflik setelah pelaksanaan pemilu. Hal penting yang perlu dipetik dari permasalahan ini adalah ketika di nagari muaro paiti di laksanakan pemilihan umum konsekuensi harus diterima oleh peserta. Menang dan kalah itu biasa (memang harus ada yang kalah dan menang). Saat perhitungan suara Cepat (Quick Qount di umumkan untuk sementara kita jangan sedih atau bergembira dulu( menahan diri), karena hasil perhitungan suara secara manual lebih memiliki kekuatan hukum. Semoga kita dapat menjaga hubungan yang harmonis di Nagari walaupun pemilu telah berahir nanti (amin). Ikhsan MP
Teringat ketika detik detik perjuangan saudara kami di pentas demokrasi nagari kami. Hari itu tinggal menghitung dengan jari mengingatkan kami pada perjuangan beliau untuk membangun anak nagari. Tersentak hati untuk berfikir menerawangkan fikiran untuk tetap berusaha menetapkan pilihan terbaik untuk nagari. Kesuksesan hanya untuk berbagi ke nagari mungkin itu layak untuk mereka yang meraih kesuksesan dengan kerja keras dan mampu membagi dengan anak nagari. Telah tercatat ketika setiap bulan ramadhan kami bersama seluruh masyarakat nagari maaro paiti di undang tanpa terkecuali untuk berbuka bersama di kediamanya. Hanya untuk sebuah kepuasan berbuat sesuatu untuk nagari. Ketika kita beranjak berfikir pada kegiatan keluar daerah, tanpa terkecuali dukungan tetap mengiringi utusan nagari.
Tahun ini pertamakali babarapa anggota HIMAPEMUPA telah di perjuangkan untuk meraih Beasiswa, Sangat bermanfaat, saya tersentuh ketika saudara kami Dewi Aulia yang sangat berkeinginan untuk meluangkan waktu ditengah kesibukannya sebagai Asisten Dosen, dan berhasil meraih Enterprenuer Competition oleh DIKTI di UNAND, berusaha untuk tetap pulang ke Muaro Paiti demi memberikan suaranya pada Darman Sahladi. Dan begitu juga dengan mahasiswa dan pelajar yang lainnya. Bukan karena kampanye, tetapi kami merasakan tindakan nyata untuk generasi muda di Nagari Muaro paiti. Sangat naif ketika kita dengan keangkuhan pribadi manyangkal kenyataan ini.
Prestasi demi prestasi sudah mulai diraih oleh SMAN 1 Kapur IX, tidak puas memboyong tropy juara I dan juara II pada lomba Karya Ilmiah yang diadakan politani UNAND kembali pada tanggal 19 meret kemaren SMAN 1 Kapur IX membawa tropy juara I dalam lomba pentas seni kegitan kepramukaan tingkat kabupaten 50
OPINI
Muaro Paiti layaknya sebuah Nagari yang sudah siap menerima sebuah perubahan ke arah yang llebih maju, namun ironisnya kemajuan itu sulit untuk diterapkan di nagari tercinta ini. Ketika kita bertanya apa sebab ini terjadi, maka ini akan terkait dengan struktur /system masyarakat , bahkan ada yang berpendapat ini adalah akibat dari kesalahan dan dosa dari pemimpin ( Elite Nagari).
Apakah ini terkait dengan ego yang dikedepankan? Seperti ego sektoral dapat membunuh karakter generasi muda. Majunya sebuah kepemimpinan tergantung sampai dimana pemimpin mampu menjadikan Anak Nagari bisa berbuat lebih baik, bukan malah menjadikan Anak Nagari seperti anak kecil yang manja sehingga tidak mengerti apa peran dankerja yang mesti mereka lakukan.
Ketika Anak nagari Muaro Paiti mempunyai kesempatan untuk menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tingggi maka ini merupakan aset Nagari yang tak ternilai harganya. Dan permasalahan sekarang adalah sejauh mana elite Nagari mampu memanfaatkan Sumber Daya Anak Nagari tersebut untuk di arahkan membangun kehidupan bernagari yang cerdas dan ber adat. Sangat penting kiranya kita memperhatikan kaderisasi di setiap kelembagaan di Nagari Muaro Paiti dengan Harapan Anak Nagari yang berpotensi dibidangnya diberikan kesempatan membangun Nagari, baik itu berupa ide, teknologi dan bahkan strategi memimpin.
Jadi kita akan punya tolak ukur dari masa ke masa sejauh mana Muaro Paiti siap menyambut sebuah perubahan ke arah yang lebik baik. Ketika tututan zaman akan perkembangan dan pembangunan akan menuntut perobahan pola pikir masyarakat tanpa terkecuali para elite pemimpin nagari. Sekarang mungkin ‘PR’ besar yang harus kita tuntaskan adalah memberikan pemahaman dan pencerdasan masyarakat tantang bagaimana kita netral terhadap parjalanan roda kepemimpinan di Muaro Paiti yang menjadi barometernya adalah kemampuan yang nyata dimiliki, sehingga masyarakat bisa lebih objektif dalam segala hal. Apalagi sebentar lagi kita akan dihadapkan kepada pesta demokrasi, kita dituntut untuk memilih wakil kita yang akan memperjuangkan aspirasi dari nagari kita di tingkat parlemen terutama untuk di DPRD.
Muaro Paiti butuh yang namanya revolusi baru, kita bisa membangun lagi sebuah masyarakat madani seperti yang kita impikan. Harapan penulis sekarang ini adalah kita kembali memperhatikan suara-suara yang di lontarkan oleh Anak Nagari kita yang menjalani masa pendidikan, Sebab mereka mempunyai ribuan impian buat kemajuan nagari. Sangat di sayangkan kiranya anak nagari yang sudah belajar dan berilmu tidak di manfaatkan untuk mambangun Nagari. Altrice