Selasa, 23 Juni 2009

MASALAH KANTOR WALI JORONG

MASIH TERKENDALA DANA

Sebulan pasca pembagian SK (Surat Kerja) kepada masing-masing Wali Jorong, Wali Nagari juga telah membebani beberapa tugas pada Wali Jorong, antaranya memungut PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), mempersiapkan jorong masing-masing untuk mengikuti lomba K3 dan PKK, mendata rumah warga yang tidak layak huni dan pembuatan kantor Wali Jorong.
Namun dalam hal ini ada per-masalahan klasik, yaitu dana. Wali Jorong mengeluhkan tidak adanya dana untuk menjalankan agenda dan pembuatan kantor tersebut.
“Kami berharap ada bantuan dana dari Wali Nagari untuk menja-lankan agenda dan juga dalam pembuatan kantor Wali Jorong, ka-lau seperti sekarang ini sulit untuk bergerak menjalankan agenda”,ujar Icap, Wali Jorong SPI (Sungai Pan-jang Indah).
Selain dana, keputusan pihak pemerintah nagari menyuruh Wali Jorong memanfaatkan gedung/aset nagari masih perlu di tinjau ulang. Bagi yang ada gedung/aset nagari di Jorong mereka tidak ada masa-lah, seperti untuk Jorong Koto Ting-gi memakai gedung Mts, permasa-lahannya jorong yang tidak ada ge-dung/aset nagari bagaimana?. Seperti yang di ungkapkan bebera-pa Wali Jorong yang terpaksa me-makai rumah pribadinya untuk kan-tor Wali Jorong. Itu artinya setiap urusan Jorong,terpaksa memakai rumah pribadi Wali Jorong, seperti pengurusan KTP dan sebagainya.
Lain pula yang dikeluhkan Yus-war,Wali Jorong Kampung baru.
“Yang saya ragukan sekarang justru batas Jorong dengan Pulau Sialang, saya tidak tahu mana batasnya”, ujar Yuswar pada Buletin ini.
Emon, Wali Jorong Talawi saat di hubungi Buletin Himapemupa ti-dak banyak memberikan komentar, dia hanya berharap warga jorong Talawi bisa menerima, mendukung dan membantu dia dalam menjalan-kan tugasnya sebagai Wali Jorong Talawi.
Sedangkan Arizas, wali jorong Widuri saat di tanya mengenai agen-danya buat Jorong Talawi ke depan, mengaku belum bisa membuat ran-cangan, karena belum tahu apakah dengan pemberian SK tersebut dia telah dilantik secara resmi atau be-lum.
Lain hal yang dikatakan Dedi ”Padengka”, ”Sampai saat ini tidak ada masalah dalam menjalankan tugas, bahkan dia mengaku warganya telah berha-sil membuat lapangan bola voli di Jorong Kampung Dalam.
Sedangkan Yuzen, Wali Jo-rong Koto Tinggi yang di hubungi ditempat terpisah mengeluhkan tidak adanya dana bantuan Wali Nagari untuk pembuatan kantor Wali Jorong.
Untuk menindaklanjuti hal ini, buletin Himapemupa mencoba menghubungi Wali Nagari via telpon genggamnya, beliau me-ngatakan, “Memang benar tidak ada dana dari nagari buat ang-garan pembuatan kantor Wali Jorong, karena dana yang turun dari pemerintah hanya buat honor Wali Jorong, itu pun tidak cukup dan terpaksa ditutupi oleh Nagari separohnya lagi”.
Menyinggung masalah batas Nagari Muaro Paiti dengan Pulau Sialang yang sampai sekarang masih simpang siur, Wali Nagari mengatakan kalau masalah ini sejak Camat Ali Firdaus. “Waktu itu dia sudah berjanji menyele-saikan ini, tapi sampai beliau pin-dah hal ini tidak selesai”,kata Wali Nagari. Edarman juga me-ngatakan kalau Nagari tidak akan tinggal diam dengan masa-lah ini dan selalu mencari jalan keluarnya.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar