Kamis, 02 April 2009

Muaro paiti dalam tekanan sebuah rezim

OPINI

Muaro Paiti layaknya sebuah Nagari yang sudah siap menerima sebuah perubahan ke arah yang llebih maju, namun ironisnya kemajuan itu sulit untuk diterapkan di nagari tercinta ini. Ketika kita bertanya apa sebab ini terjadi, maka ini akan terkait dengan struktur /system masyarakat , bahkan ada yang berpendapat ini adalah akibat dari kesalahan dan dosa dari pemimpin ( Elite Nagari).

Apakah ini terkait dengan ego yang dikedepankan? Seperti ego sektoral dapat membunuh karakter generasi muda. Majunya sebuah kepemimpinan tergantung sampai dimana pemimpin mampu menjadikan Anak Nagari bisa berbuat lebih baik, bukan malah menjadikan Anak Nagari seperti anak kecil yang manja sehingga tidak mengerti apa peran dankerja yang mesti mereka lakukan.

Ketika Anak nagari Muaro Paiti mempunyai kesempatan untuk menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tingggi maka ini merupakan aset Nagari yang tak ternilai harganya. Dan permasalahan sekarang adalah sejauh mana elite Nagari mampu memanfaatkan Sumber Daya Anak Nagari tersebut untuk di arahkan membangun kehidupan bernagari yang cerdas dan ber adat. Sangat penting kiranya kita memperhatikan kaderisasi di setiap kelembagaan di Nagari Muaro Paiti dengan Harapan Anak Nagari yang berpotensi dibidangnya diberikan kesempatan membangun Nagari, baik itu berupa ide, teknologi dan bahkan strategi memimpin.

Jadi kita akan punya tolak ukur dari masa ke masa sejauh mana Muaro Paiti siap menyambut sebuah perubahan ke arah yang lebik baik. Ketika tututan zaman akan perkembangan dan pembangunan akan menuntut perobahan pola pikir masyarakat tanpa terkecuali para elite pemimpin nagari. Sekarang mungkin ‘PR’ besar yang harus kita tuntaskan adalah memberikan pemahaman dan pencerdasan masyarakat tantang bagaimana kita netral terhadap parjalanan roda kepemimpinan di Muaro Paiti yang menjadi barometernya adalah kemampuan yang nyata dimiliki, sehingga masyarakat bisa lebih objektif dalam segala hal. Apalagi sebentar lagi kita akan dihadapkan kepada pesta demokrasi, kita dituntut untuk memilih wakil kita yang akan memperjuangkan aspirasi dari nagari kita di tingkat parlemen terutama untuk di DPRD.

Muaro Paiti butuh yang namanya revolusi baru, kita bisa membangun lagi sebuah masyarakat madani seperti yang kita impikan. Harapan penulis sekarang ini adalah kita kembali memperhatikan suara-suara yang di lontarkan oleh Anak Nagari kita yang menjalani masa pendidikan, Sebab mereka mempunyai ribuan impian buat kemajuan nagari. Sangat di sayangkan kiranya anak nagari yang sudah belajar dan berilmu tidak di manfaatkan untuk mambangun Nagari. Altrice

Tidak ada komentar:

Posting Komentar