Kamis, 26 Maret 2009

Jujur modal utama kesuksesan

Sebagai pencerahan jiwa abdurrahman bun auf adalah sahabat utama nabi saw. ia satu diantara sepuluh sahabat nabi yang dijamin masuk sorga. di zamannya, ia dikenal sebagai seorang miliarder yang memiliki kekayaan melimpah ruah. suatu waktu, abdurrahman bin auf ditanya oleh sahabat nabi lainnya tentang kiat sukses mengelola bisnis. ia menjawab, karena mengejawantahkan kejujuran yang diajarkan rasulullah Muhammad saw.
luar biasa.jujur. ya, kejujuran inilah yang menjadi modal dasar abdurrahman bin auf merengguh kesuksesan, terutama di dunia bisnis. baginya jujur adalah segalanya. jujur yang nomor satu, yang lainnya nomor berikut. karena itu segala aktivitas, termasuk berdagang tidaklah bernilai apa- apa, tanpa dilandasi atas kejujuran. seseorang yang menjalankan usaha dilandasi atas kejujuran tidak akan pernah merasa rugi. ini dikarenakan segala keberhasilan disikapinya dengan penuh syukur. sedangkan diterimanya dengan lapang dada.
sementara itu, aktivitas yang dilandasi atas ketidakjujuran tidak akan pernah mendatangkan keberkatan. karena kekayaan, kejayaan dan kesuksesan yang didapat dari jalan 'bengkok' itu, cepat atau lambat akan musnah. karena itu, ketenangan hidup tidak akan ia raih. hidupnya selalu dibayang- bayangi rasa ketakutan. lantas, apa artinya kekayaan yang melimpah, pangkat tinggi dan kedudukan terhormat jika jika hidup kita tidak tenang?
banyak orang mengeluh modal modal (uang) saat memulai usaha. ini lantaran menjadikan uang sebagai faktor utama menjalankan bisnis. bagi banyak orang uang adalah nomor satu. tanpa uang, bisnis tidak akan pernah berjalan. tapi, banyak orang tidak tahu bahwa uang bukanlah segala- galanya. modal utama usaha tidaklah semata- mata uang. apa jadinya bisnis dengan perputaran uang jutaan rupiah, tapi tidak dikelola oleh orang- orang tidak jujur. sudah bisa di tebak, cepat atau lambat suatu usaha itu akan akan bangkrut. jadi, jika kejujuran itu di pandang sebelah mata, mata tunggulah kehancuran.

DEMOKRASI VS ANARKISME

OPINI

Peristiwa meninggalnya ketua DPRD sumatra utara pada Demonstrasi pemekaran wilayah tapanuli awal bulan februari 2009 membuat streotep anarkisme melekat pada demokrasi di Indonesia. Banyak peristiwa yang serupa telah terjadi sebelumnya seperti yang terjadi di Propinsi Papua, dan peristiwa demonstrasi yang berahir anarkis yang sudah biasa di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan aksi damai yang di laksanakan oleh fronkebebasan beragama pun berahir dengan anarkisme antara FKB dengan FPI.
Demokrasi dan anarkisme pada dasarnya dan idealnya suatu hal yang sangat bertentangan, karena demokrasi pada prinsipnya mengiginkan keharmonisan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Ketika terjadi kekerasan dan anarkisme maka sasaran kerugian terbesar adalah masyarakat itu sendiri. Kita lihat berbagai kerusakan aset rakyat, fasilitas umum yang dihancurkan dalam aksi anarkisme (kekerasan) berkelompok tersebut.
Pada sistim Demokrasi, demo massa yang dilakukan untuk menyampaikan aspirasi merupakan jalan terahir yang ditempuh setelah sebelumnya dilakukan diplomasi, melayangkan surat, atau menulis di media massa, atau juga mengirimkan delegasi untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Jika itu semua tidak berhasil maka demi membela kepentinga rakyat banyak maka boleh dilakukan demonstrasi setelah mengkorfimasi pada pihak keamanan. Tetapi persoalannya sekarang adalah demonstrasi dinilai sebagai cara yang sangat ampuh untuk menyampaikan aspirasi supaya ditanggapi pemerintah. Orang bisa saja di bayar untuk melakukan demonstrasi dan di disaen(konstruksi/direncanakan) oleh elit-elit yang berkepentingan didalamnya, apakah ini juga bisa dikatakan demokrasi.
Maka kenyataan inilah yang menyababkan penodaan terhadap Demokrasi. Sekarang ini demokrasi sudah mendekati anarkisme dengan bukti-bukti sejarah yang ada semenjak sistem demokrasi dilaksanakan di Indonesia. Korban sudah berjatuhan dan apakah kita masih menutup mata , telinga, dan membisu? Jangan biarkan Demokrasi yang Ideal (sebenarnya) di identikkan dengan Demo, kekerasan( Anarkis). Lagi-lagi hal yang harus sama diperhatikan pada pesta demokrasi april mendatang. Segala kemungkinan bisa terjadi baik disengaja ataupun tak disengaja ketika pemilihan umum terlaksana. Dan sama-sama kita catat ketika terjadi perselisihan kepentingan maka sikapi dengan bijaksana.
18 februari 2009.
Ikhsan MP S.Sos

TANGGUNG JAWAB BESAR NAGARI ADAT

HEADLINE

Tepat tanggal 6 maret 2009 minggu lalu Nagari Muaro Paiti resmi sebagai pelaksana program nagari adat. Bukanlah Hal yang mudah bagi Nagari Muaro Paiti Untuk dapat mendapatkan prestasi di lingkungan kabupaten limapuluh kota. Nagari Adat di canangkan dengan tujuan dan tekat untuk mencapai masyarakat madani. harapan ini tentunya sesuai dengan harapan serluruh anak nagari di muaro paiti. pasca penerapan UU no 5 Tahun 1979 tentang sistim pemerintahan desa membuat Nilai Nilai dasar Adat minangkabau menjadi melemah. hal ini sangat membahayakan bagi kelestarian adat minangkabau yang terbukti telah membesarkan tokoh tokoh masyarakat yang intelektual dan di identikkan sebagai masyarakat perantau. kekentalan adat minang membuat dan membentuk nilai budaya yang kuat dan cerdas di kalangan orang minang, terutama pada saat kejayaan surau di nagari. pada saat itu cendikia yang cerdas merupakan hasil didikan surau sumatera barat.

Perubahan sosial pemerintahan di nagari - Nagari pasca penerapan UU No 5 tahun 1979 tentang sistimpemerintahan desa membawa masyarakat minang menjauh dari esensi (keutamaan) adat minangkabau. jika kita analisa dari penerapan undang undang ini merupakan kesalahan yang sangat besar pada pemerintahan orde baru yang mesti di bayar dengan mahal oleh masyarakat minang termasuk Nagari Muaro Paiti. kerugian terbesar adalah pada pewarisan adat kepada anak kemanakan di nagari. selama pemerintahan desa masyarakat minang disibukkan dengan berbagai kebijakan pemerintah yang sentralistik tanpa mempertimbangkan keinginan dan kebutukan masyarakat daerah, dan akibatnya efek dari pembangunan tidak tampak di nagari. Dengan trend kebijakan mewajibkan untuk sekolah di intitusi formal seperti dekolah dasar sampai pada perguruan tinggi membulat generasi muda lalai untuk mempelajari adat mereka sendiri.

fenomena yang menyedihkan yang harus diperhatikan oleh kalangan adat, ninik mamak, cadiak pandai, alimulama, dan institusi adalah ketidak tahuan, ketidak pahaman, dan ketidak pedulian anak nagari terhadap adat istiadat minang. boleh kita menanyakan pada anak kita yang kita bangga karena mereka berprestasi di sekolah, apakah anak kita tahu dengan kato nan ampek??? apakah mereka tahu dengan prinsip adat basandi syara`, syara` basandi kitabullah?? dan banyak lagi yang harus kita evaluasi pemahaman anak nagari akan adat mereka. ketika program nagari adat di pikul oleh nagari muaro paiti maka seluruh `generasi tua `(generasi yang pernah mengalami dan melaksanakan pemerintahan nagari sebelum tahun 1979) harus berpartisipasi untuk mengatasi persoalan ini.

semua potensi yang ada di nagari Muaro Paiti saat sekarang ini harus di maksimalkan sebagai solusi mewujudkan nagari adat yang bisa dijadikan contoh penerapan balaik kanagari. contohnya adalah memaksimalkan fungsi KAN, dan lembaga lembaga yang ada di struktur pemerintahan Nagari seperti yang tertera pada peraturan daerah termasuk karang taruna. Untuk permasalahan pendidikan adat mesti digalakkan di sekolah-sekolah, dan perlunya kembali mengaktifkan surau (yang dulunyo tampek baraja, diskusi, jo tampek lalok anak bujang). Potensi yang besar juga terletak pada `organisai mahasiswa dan pelajar anak nagari`, yang mana mahasiswa dan pelajar yang kreatif dan inovatif sebagai tonggak yang akan memegang tampuk pemerintahan kelak. jika kita analisa urgenitas (pentingnya) organisasi ini adalah sebagai lembaga kontrol, media pendidikan, media aplikasi ilmu, memupuk primordialisme dan yang terpenting adalah memupuk, membangun `soft skill` seperti membangun mental yang kuat bagi anak nagari. tak terkecuali pada pendidikan adat; contoh nyata ketika di parantauan anak nagari terpisah dari lingkungan adat, sehingga akan menimbulkan pertanyaan dari mana mereka mengetahui dan memahami adat mereka? jawabanya ada pada HIMAPEMUPA yang bisa di jadikan sebagai media untuk membimbing dan menginternalisasikan adat walaupun mereka di parantauan. dan selayaknya pulalah semua elemen mesyarakat adat menfasilitasi dan mendukung organisasi ini dengan optimal. (S-J)

Jumat, 13 Maret 2009

Amri Darwis Resmikan Nagari Adat di Muaro Paiti

Muaro Paiti-- Jumat (06/4) Bupati Limapuluh Kota Amri Darwis secara Resmi Mencanangkan Nagari Muaro Paiti sebagai Nagari Pilot Project Adat di Kabupaten Limapuluh Kota, Muaro Paiti salah satu dari Nagari yang di jadikan sebagai nagari Percontohan adat menyambut dengan senang hati keputusan dari Bupati Limapuluh Kota.
Program Revitalisasi adat di Kabupaten Limapuluh Kota ini telah di tetapkan 13 nagari sebagai percontohan pada akhir 2008 lalu itu, seluruh warga tampil dengan adat tradisi asli Nagari Muaro Paiti, mulai dari Ninik Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Dubalang, dan bBundo kanduang serta dengan masyarakat yang tampil berpakaian sisuak. Para pelajar dengan pakaian masing masing.
KERAPATAN ADAT NAGARI MUARO PAITI ( K A N ) MUARO PAITI

Bapak Bupati Limapuluh Kota Baru tiba di Muaro Paiti disambut Wali Nagari dan Camat Kapur IX

Hassaruji Dt.Bandaro Kuniang-Rajab,Dt.Bosa-Darmansahladi-Amri Darwis
Penari dari Anak Nagari Muaro Paiti dalam menyambut Bapak Bupati
Bupati Lima Puluh Kota mengambil sirih

Setelah tari gelombang, dilanjutkan dengan Arak arakan khas Muaro Paiti menuju ke KAN Muaro Paiti
Perempuan dengan tanduak Khas buatan Muaro Paiti, yang benar2 membentuk tanduk kerbau


Bapak Bupati di payungi dengan payung arak arakan khas muaro paiti yang unik dan berbeda dengan daerah lain

Sampai di depan Kantor KAN rombongan disambut dengan pencak silat dari SMA N 1 Kapur IX


Setelah Penampilan silat, Bapak Bupati langsung menuju ke dalam Istanao Untuk berbincang dengan perangkat adatPemukulan beduk peresmian nagari adat dilakukan oleh Bapak Amri Darwis
Pengguntingan Pita dilakukan oleh Darmansahladi Anggota DPRD Kab.Limapuluh Kota


Pelajar Muaro Paiti berfoto bersama Anggota DPRD Kab.Limapuluh Kota




Foto Bersama Bupati Lima Puluh Kota setelah acara peresmian nagari adat


By.Faradika


Selasa, 10 Maret 2009

dicemaskan suara tidak sah




Komisi Pemilihan Umum (KP-U) membagi tiga kategori penilaian sah atau tidak sah sebuah surat suara pada pemilu 2009. Ketiga ka-tegori penilaian tersebut yakni, surat suara yang dinyatakan sah, tidak sah, dan surat suara yang dianggap sah, saat ini mulai disosialisasikan secara masiv kepada para pemilih maupun penyelenggara pemilu.
Surat suara dinyatakan sah apa bila ditemukan beberapa unsur. Yai-tu; tanda centang (contreng) hanya ditemukan satu kali pada surat sua-ra, pada kolom nama parpol; atau kolom nomor urut calon; atau kolom nama caleg. Hal ini sesuai pasal 153 ayat 1 UU Nomor 10/2008 yang menyebutkan, pemberian suara untuk pemilu anggota DPR/DPRD/ DPRK/DPD dilakukan dengan mem-beri tanda centang (tanda betul) satu kali pada surat suara
Sedangkan surat suara yang dinyatakan tidak sah apabila ditemu-kan ada dua tanda centang dalam kertas suara. Misalnya setelah men-centang kolom nama calon, pemilih juga mencetang kolom partai lain. Atau setelah mencetang nama calon, kemudian mencetang lagi kolom par-tai lain. Atau setelah mencentang no-mor urut calon, kemudian juga men-centang lagi kolom nama calon lain.
Surat suara juga dinyatakan ti-dak sah apabila ditemukan tanda centang tiga kali, pada nomor urut calon, kolom nama caleg, dan kolom lambang partai.
Selain itu, bentuk suara tidak sah juga dapat dilihat bila dalam surat suara ditemukan tanda centang di luar nama kolom lambang partai, kolom nomor urut caleg dan kolom nama caleg, serta sudut tanda “V” berada di luar ketiga kolom tersebut. “Kalu ada petugas menemukan ben-tuk surat suara seperti ini maka, sua-ra itu tidak sah
Surat suara yang dianggap sah
Selain kedua bentuk penilaian di atas, KPU juga menetapkan satu pe-nilaian lagi, yakni surat suara yang dianggap sah. Suarat suara yang dianggap sah ini adalah, bila dalam surat suara ditemukan ada tanda garis miring (/) baik dalam kolom lambang partai, atau; kolom nomor urut atau; kolom nama caleg. Tapi, titik awal penandaan tersebut harus berada dalam kolom nama partai, atau; kolom nomor urut, atau; kolom nama caleg. Suara yang tercoblos juga dianggap sah. Baik tanda cob-osnya itu berada di lambang partai, atau; di kolom nomor urut, atau; di kolom nama caleg.
Dari beberapa kali diadakan simulasi di beberapa kota di Indo-nesia, sangat banyak sekali terdapat kesalahan atau suara yang tidak sah. Dengan uraian di atas diharap-kan bisa jadi perhatian bagi masya-rakat Muaro Paiti, hingga nantinya tidak ada lagi yang salah dalam mencontreng, karena kesalahan berakibat suara kita hangus (tidak sah).*

ponuah - ponuah po aka le..???



Tak terasa Buletin Himapemupa su-dah terbit empat edisi, pada edisi keem-pat ini mungkin pembaca sedikit terkejut, kenapa kami tampil delapan halaman. Hal ini kami lakukan, semata untuk ke-puasan pembaca semua.
Sesuai yang kami janjikan pada edisi sebelumnya, bahwa edisi empat ini Bule-tin Himapemupa secara khusus akan membahas mengenai Pemilu 2009 yang akan di gelar 9 April 2009 mendatang.
Tapi ada yang di luar dugaan kami, yai-tu banyaknya iklan yang masuk ke meja redaksi. Hal ini membuat kami kalang kabut mengatur halaman. ”Ponuah.. Po-nuah.. Po aka le??”, Sorak tim redaksi di tengah-tengah rapat persiapan penerbitan. Jalan satu-satunya harus menambah hala-man.
Pembaca sekalian, kami mengucapkan terimakasih pada pembaca yang member-ikan sumbangan untuk mengganti ongkos cetak, hingga Buletin ini tetap bisa hadir di tengah-tengah kita semua.Juga ucapan te-rimakasih pada pembaca yang telah mem-beri kritikan,itu menjadi masukan bagi kami.

Memilih Sesuai Dengan Nurani




Wawancara Eksklusif dengan Mantan Kepala Desa Muaro Paiti 1982-1989, Masli S.

KAMIS sore (26/2) yang lalu, Buletin Himapemupa berkunjung ke rumah Masli S, di jalan Bundo Kanduang no 12 Muaro Paiti. Sosok yang pernah menjadi orang nomor satu di Muaro Paiti pada tahun 1982-1989 ini saat di jumpai sedang berbaring di tempat tidur sambil menonton berita di televisi. Dia terlihat sedikit kesakitan sambil sesekali memegang kaki nya. Dia menuturkan kalau penyakit rematiknya sekarang memang sering kambuh. Sosok yang akrab di panggil Mak Masli ini memang sekarang sudah tidak muda lagi, umurnya telah mencapai 64 tahun. Namun sema-ngatnya untuk bercerita masih terlihat jelas, saat Buletin ini datang, dia menyambut hangat dan bercerita panjang lebar mengenai Muaro paiti. Berikut petikan wawancara Buletin Himapemupa dengan salah satu tokoh Muaro Paiti yang juga sempat menjadi Sekretaris Desa ini.

Selamat sore pak,apa kabarnya?
Sore juga, alhamdulillah baik, cuma rematik saya kambuh, kaki ini sakit dibawa duduk. Makanya saya bawa tidur-tidur.

Bagaimana pandangan bapak terhadap masayarakat Muaro Paiti yang sebentar lagi akan menyambut Pemilu 2009?
Masyarakat Muaro Paiti saat ini saya lihat masih banyak yang bimbang (bagolau), mereka kadang belum mengetahui Caleg mana yang akan mereka pilih untuk menjadi anggota legislatif.

Bagaimana pula pendapat bapak mengenai banyaknya Caleg dari Muaro Paiti yang ikut bertarung pada Pemilu 2009 ini?
Menurut saya banyaknya Caleg dari Muaro Paiti justru merugikan Muaro Paiti sendiri, karena menyebabkan suara akan menjadi pecah. Sebab andaikan yang diusung cuma 2 atau 4 caleg saja, bisa jadi mereka terpilih dan bisa duduk di kursi legislatif yang nantinya akan memperjuangkan hak dan keinginan masyarakat Muaro Paiti.

Pendapat bapak terhadap Golput alias tidak ikut memilih?
Jangan Golput! Itu akan merugikan kita sendiri. Sebab hak dan kewajiban setiap orang harus memilih dan menentukan pilihan, dan semoga nantinya caleg yang bisa duduk di kursi Legislatif dapat memperjuangkan aspirasi kita masyarakat kabupaten Limapuluh Kota dan Kapur Sembilan khususnya.

Terakhir, mungkin ada pesan bapak pada masyarakat Muaro Paiti yang akan mengikuti Pemilu 9 April mendatang?
Karena pemilu merupakan kesempatan menyampaikan isi hati dan menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani kita masing-masing, gunakanlah suara itu dengan baik. Kepada Caleg juga harus dewasa menerima hasil Pemilu.

Terimakasih pak, atas waktu dan kesempatannya. Senang bercerita dengan Bapak.
Oke, sama-sama.. Sukses buat Buletin Himapemupa dan sampaikan salam saya kepada semua warga Muaro paiti dan pembaca Buletin Himapemupa. Yeno

Nama: Masli S
Umur: 64 tahun
Jabatan:
1.Wali Jorong
Periode 1974-1982
2.Kepala Desa
Periode 1982-1983
3.Kepala Desa
Periode 1983-1989
4.Sekretaris Desa
Periode 1991-2000

SMA Negeri 1 Kapur IX Juara Lomba Karya Tulis Politeknik




Muaro Paiti-- Setelah menang sebagai juara III dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, pada desember 2008 kemarin, tim Karya Ilmiah SMAN 1 Kapur IX kembali mengikuti lomba di Politeknik Pertanian Tanjung Pati kali ini dalam acara yang bertajuk "Lustrum Politeknik Pertanian"
Pada acara yang dilaksanakan tingkat SMA se-Sumatera Barat ini, dari lima besar yang dipilih panitia lomba untuk ikut pada final yang akan dilakukan di kampus Poloteknik Pertanian Tanjung Pati pada hari Sabtu (14/2), SMA N 1 Kapur IX berhasil meloloskan dua timnya. Kelompok pertama dengan Judul Karya Tulis "Kue Donat dari Biji Nangka" yang ditulis oleh Handika Yelli, Etri M. dan R. Fitri didampingi oleh Bapak Idrizal,S.Pd sebagai Pembimbing, karya tulis yang di resentasikan oleh Yelli dan Etri ini berhasil memperoleh penghargaan sebagai Juara Pertama.
Sedangkan kelompok kedua yang yang berjudul "Pengujian Mutu Gambir Secara Sederhana di Kecamatan Kapur IX" yang di tulis oleh Basman A. dan Yince R. didampingi oleh Ibu Ayu Mitria Fadri sebagai Pembimbing, setelah Basman mempresentasikan di depan tim penilai dan peserta lainnya mereka mendapat predikat sebagai juara II.
Tidak puas dengan memborong 2 buah tropi juara I dan juara II, SMAN 1 Kapur IX juga berhasil menyabet penghargaan sebagai "Peserta Terbaik" dan berhasil membawa pulang "Tropi Bergilir" Poloteknik dan Piagam Penghargaan.
saat Buletin Himapemupa temui di sekolahnya, salah seorang dari peserta yelli (16) mengungkapkan "Saya bangga sebagai putri kapur IX, karena telah memberikan sedikit prestasi untuk kapur IX".
"Dan semoga prestasi ini dapat dipertahankan dan jangan biarkan tropi bergilir yang kita raih ini lepas dari genggaman kita" Sambung Ayu, yang merupakan pembimbing tim Karya tulis SMAN 1 Kapur IX.Dika

Muaro Paiti Nagari Pilot Projeck Adat





Bupati Limapuluh kota Menunjuk secara langsung 13 nagari dari 13 kecamatan di kabupaten Limapuluh Kota men-jadi nagari "Pilot Project Adat". Muaro Paiti merupakan salah satu dari nagari yang ditunjuk sebagai nagari "Pilot Project Adat" di kab Limapuluh Kota. Pada tahap pertama Revitalisasi nagari adat kab Limapuluh Kota secara resmi di canangkan bapak Bupati Limapuluh Kota, Amri Darwis pada hari Jumat tanggal 6 Maret 2009 di gedung Kerapatan Adat Nagari (KAN) Muaro Paiti.
Kegiatan yang direncanakan di isi dengan serangkaian acara, mulai dari penyambutan bupati Limapuluh Kota dengan tari pasambahan, kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan dan iring-iringan seperti tradisi adat nagari Muaro Paiti yang unik. Pada arak-arakan tersebut terdapat semua unsur lemba-ga yang ada di nagari Muaro Paiti.
Pada hari itu juga bisa kita lihat Ninik mamak dengan pa-kaian kebesarannya, Alim ulama, Cerdik pandai dengan kedu-dukannya masing-masing. Bundo kandung dengan tanduk khas Muaro Paiti yang berbeda dari tanduk dari daerah lain.
Arak-arakan ini di mulai dari depan BPR Muaro Paiti hingga kantor KAN Muaro Paiti. Hasruji

Pemilu, Pesta Demokrasi, Pesta Dapur Nasi atau Main Sulap?




34 hari lagi masyarakat Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi, tepat-nya 9 April 2009 mendatang, sebuah ama-nat konstitusi yang menjadi tanggung ja-wab bagi seluruh anak bangsa yang su-dah berumur di atas 17 tahun.
Reformasi yang “meletus” pada ta-hun 1998 telah merobah sebuah zaman, dimana dahulu kita lihat pemilu boleh dika-takan satu atau dua warna saja, tapi hari ini segalanya telah berubah, masyarakat puas memilih partai dan calon legislatif (Caleg) sesuai hati nurani masing-masing.
Bim salabim…berobah…”Tolong li-hat foto saya, pegang janji saya, pilih saya, keruk saya, tolong saya, saya yang terbaik, saya bisa berbuat, saya lagi, dan lain-lain”. Inilah sebuah makna abstrak (tersembunyi) dari “permainan sulap” yang ditampilkan di foto caleg sekarang. Sulap sudah dimulai,dari sulapan hiasan sepanjang jalan dengan foto, poster,baliho, acara dadakan, sumbangan dan bantuan musiman. Semua dekat dengan masyarakat ketika mendekati pemilu.
Sulap juga bisa kita lihat di gedung, Pa-sar, masjid atau di surau. Di mimbar muncul wajah baru,wajah menjelang pemilu. Perta-nyaannya, apakah usai pemilu wajah-wajah itu masih bisa muncul? Entahlah...
Pesta demokrasi seperti sebuah pesta “dapur nasi”, bagai mana tidak,siapapun bisa dapat bantuan, kalau mau meminta pada ca-leg atau kadang malah ditawari caleg sendiri, baik itu berupa barang atau mentahnya.
Sebuah petuah orang tua mungkin bisa dipakai. Jika sesuatu dilakukan dengan ikh-las, dan diniatkan karena Allah SWT. Mudahan-mudahan bisa dianggap sedekah. Tapi adakah diantara caleg memberikan se-suatu selama mempromosikan diri itu benar-benar ikhlas. Jawabannya hanya Tuhan-lah yang tahu?
Caleg adalah guru politik,pengayom, to-koh, teladan,calon pemimpin sekaligus “pe-layan” masyarakat. Karena kewajiban utama anggota Dewan adalah mendengar dan menjemput aspirasi masyarakat, memper-juangkan kesejahteraan masyarakat dan be-kerja untuk rakyat. Sedangkan hak mereka adalah dipilih dan mencalonkan diri.
Adapun hak kita sebagai masyarakat (pemilih) terhadap anggota Dewan adalah Menyampaikan aspirasi, keluhan, minta ban-tuan, dan lain sebagainya. Sedangkan kewa-jiban kita adalah memilih calon yang baik ha-ti,jujur dan bijaksana.
Memilih pemimpin merupakan suatu pe-rintah dari Allah swt, yang kemudian diberi panduan oleh nabi untuk memilih yaitu, dia harus Jujur/tidak pilih kasih dalam pemba-gian sesuatu pembagian/ (amanah), cerdas (fathonah),benar/teladan/rendah hati (sid-diq), agresif/menyampaikan info kemasya-rakat/ (tabligh)
Sekarang tergantung setiap masyarakat memandang apakah Pemilu adalah sebuah pesta sulap, pesta dapur nasi atau pesta de-mokrasi. *Penulis adalah Mahasiswa Psi-kologi Islam IAIN Imam Bonjol dan Man-tan Ketua HIMAPEMUPA 2006-2008.

Mencontreng itu Enteng




Sebenarnya mencontreng bukan hal yang asing lagi bagi kita, terutama bagi para pelajar. Mulai dari bangku TK, SD, SMP, SMA sampai di Pergu-ruan Tinggi pun tanda contreng selalu ada di hadapan mata, dengan hanya mendapatkan satu contrengan saja ki-ta sangat bangga, apalagi dapat 10 contrengan, artinya kita akan menda-pat nilai 10 (nilai sempurna).
Setelah sekian lama mendapat contrengan di bangku pendidikan, se-bentar lagi akan tiba saatnya kita un-tuk memberikan contrengan. Apa sulit-nya untuk memberikan sebuah contre-ngan atau tanda betul?. Memang bagi sebagian kita tidak ada sulitnya, tapi bagi sebagian masyarakat, terutama orang tua kita banyak yang belum me-ngerti masalah mencontreng ini.
Nah,mengingat sebuah contre-ngan yang kita berikan pada kali ini sa-ngat menentukan dan mendukung pembangunan daerah kita, sudah se-wajarnya KPU mengadakan simulasi atau semacam percontohan cara men-contreng kepada masyarakat agar pa-da pemilu nanti tidak ada lagi suara yang hangus alias tidak sah.
Terakhir, pada masyarakat yang belum mengerti diharapkan tidak takut ataupun malu bertanya pada KPU (Komisi Pemilihan Umum) atau KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungu-tan Suara).Selamat mencontreng...
*Penulis adalah ketua Himapemupa

Golput Haram, Rokok Makruh-Haram




Baru saja MUI keluarkan fat-wa yang agak sensitif. Ketua Ko-misi Fatwa MUI Sumatera Barat Gusrizal Gazahar mengatakan, ulama sepakat memutuskan gol-put/Golongan Putih (sebutan bagi yang tidak ikut memilih) hukumnya haram. Bila ada seseorang yang tepat untuk menjadi pimpinan teta-pi pemilih memutuskan Golput hu-kumnya haram. “Dalam Islam, me-milih pimpinan itu wajib, asalkan pimpinan yang dipilih itu memenu-hi persyaratan,” kata Gusrizal. (Sumber: Tempo Interaktif)
Sementara itu, Wakil Ketua Ko-misi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ali Mustafa Ya’qub menjelas-kan, ijtimak ulama memutuskan me-rokok hukumnya ’’dilarang’’, yakni antara haram dan makruh. Maksud-nya, hukumnya “makruh” bagi orang-orang pada umumnya, tetapi haram bagi orang tertentu atau dalam kea-daan tertentu.
Yang diharamkan merokok ada-lah “ibu-ibu hamil, anak-anak, di tem-pat umum, dan pengurus MUI,” kata-nya di aula Perguruan Dinniyah Put-ri, Jalan Abdul Hamid Hakim, Padang Panjang, Ahad (25/1). Mak-ruh itu sendiri terdiri dari dua ma-cam: [1] makruh yang dekat dengan halal dan [2] makruh yang dekat de-ngan haram. Dalam fatwa MUI ini, hukum rokok adalah makruh yang dekat dengan haram.)
Seandainya hasil ijtihad mereka itu benar dalam pandangan Allah, pahalanya dua. Kalau salah, paha-lanya satu. Nah, kalau Allah saja menghargai hasil ijtihad dengan pa-hala, tidakkah kita mestinya juga menghargai hasil ijtihad itu?*
(Http://shodiq.com/)


Benarkah Merokok Haram?

Meski tidak ada ayat Alqu-ran dan hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan rokok sebagai barang haram, ulama Quraish Shihab punya alasan yang menguatkan pendapatnya bahwa rokok cenderung haram.
Rokok, kata Quraish, memi-liki dampak yang teramat buruk untuk kesehatan dan hal itu ti-dak sesuai dengan tujuan kebe-ragamaan.
Padahal tujuan keberaga-maan adalah memelihara kese-hatan, akal, harta benda, dan kehormatan. "Hukum Islam bisa ditetapkan sesuai zaman. Kalau ada yang dampaknya buruk, je-las dilarang. Jika tidak terlalu, is-tilahnya makruh atau tidak dise-nangi," kata dia.
Dalam perkembangan de-wasa ini, kata dia, sudah banyak pakar dan dokter yang menyata-kan, merokok bisa mengganggu kesehatan. "Bahkan perusahaan rokok pun mengakuinya. Kalau tidak tentu tidak akan dibuat pernyataan di (kemasan) rokok," kata dia.
Merokok, lanjut dia, juga mengantarkan orang pada ke-canduan dan agama tidak me-restui adanya kecanduan. "Berdasarkan pertimbangan itu-lah ulama kontemporer banyak yang menyatakan merokok ha-ram. Saya sendiri menilai cende-rung haram. Hanya pemborosan, menyebabkan penyakit.
Karena itu, sudah saatnya pemerintah menggiatkan kembali kampanye anti rokok yang meli-batkan semua pihak," kata dia.
Selain itu, aturan merokok juga harus makin diperketat. "Sanksi juga harus diperketat, selama ini tidak terlalu tegas," kata Quraish.* (Umi/asy) http://salimsuharis.blogspot.com

Ada Televisi di Sekre Himapemupa





Alhamdulillah, akhirnya satu-persatu perlengkapan Sekre Himapemu-pa bisa kami lengkapi. Setelah menda-patkan kasur buat kamar tempat mengi-nap, hari Senin (9/2) kemarin kami me-nambah Rice Cooker, TV tuner dan Ante-nanya untuk sekre. Hal ini disambut gem-bira oleh anggota Himapemupa teru-tama bagi yang hampir tiap malam main di sekre, sampai-sampai Irdian manjek atok malam guna memasang antena TV karna tidak sabar ingin nonton. “Ala lobie saminggu ndo lai ngok- nengok TV la ja”, ujarnya tidak sabar.
Rencana pengurus selanjutnya adalah langganan koran, agar tim buletin dapat me-ngetahui berita terkini.
Pembaca, ini semua kami siap kan demi kemajuan Himapemupa ke depannya, selain itu juga nantinya bagi masyarakat yang me-nginap di sekre tidak susah lagi, kasur atau-pun alat memasak telah lengkap, kita bisa makan, minum dan tidur tanpa ada gang-guan.
Jadi, kapan-kapan ada waktu mainlah ke Padang dan singgahlah di sekre kito ini.*

Siksaan Meninggalkan Sholat





“Apakah yangmenyebabkan kamu ma-suk neraka segar ini?” mereka menja-wab : “kami tidak termasuk golongan orang- orang yang mengerjakan sholat: ( QS. Al-Muddatstsir : 42-43)

Siksa ketika hidup di dunia
-Allah kurangkan keberkatan umurnya
-Rezkinya dipersempit oleh allah
-Tidak ada tempat baginya di sisi agama islam
-do'anya ditolak
-Hilangnya cahaya shaleh dari wajahnya

Siksa ketika sakaratul maut
-Ia menghadapi sakaratul maut dalam keadaan hina
-Matinya dalam keadaan menderita kelaparan
-Matinya dalam keadaan haus, walaupun diberi minum sebanyak 7 lautan

Siksa ketika berada di dalam kubur
-Allah akan menyempitkan kuburnya sesempit- sempitnya
-Kuburnya akan digelapkan
-Allah akan menyiksanya dengan pedih sampai hari kiamat

Siksa ketika berada di akhirat
-Ia akan dibelenggu dan diseret oleh malaikat
-Allah tidak akan memandangnya dengan pandangan belas kasihan
-Allah tidak tidak akan mengampuni dosanya dan disiksa dengan keras di dalam neraka.*

UPTD Adakan Pelatihan




Muaro Paiti-- UPTD (Unit Pelaksana Teknis Pendidikan) mengadakan latihan Senam SKJ (Senam Kebugaran Jasmani) 2008. Senam yang dilaksanakan di Muaro Paiti pada hari Rabu, kamis dan jumat (4-6/2) yang lalu ini dilatih oleh Alpian, Teyi dan Anto yang juga merupakan guru SD di Kapur IX, senam ini diikuti oleh 60 orang peserta dari seluruh Sekolah Dasar (SD) se kecamatan Kapur IX, setiap sekolah mengutus 1 orang murid dan satu orang Guru. "Latihan senam SKJ 2008 yang baru diperkenalkan ini bertujuan agar setiap sekolah nantinya bisa melakukan kegiatan senam SKJ 2008 secara rutin di sekolah masing masing",tutur Lolita, salah seorang guru SD di Muaro Paiti.Dika

PSMP Kembali Gagal Menang

SARILAMAK-Setelah Jumat (13/2) kemarin PSMP babak belur dihajar SIMBRA 4 gol tanpa balas, Selasa (17/2) kemarin PSMP kembali gagal meraih kemenangan. Tampil dengan penuh semangat PSMP akhirnya hanya mampu bermain imbang 3-3.
Tampil dengan kekuatan penuh melawan Tigo Selo, PSMP tertinggal 2 gol lebih dulu pada menit 10’ dan 17’. Kemudian E’et berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 sebelum turun minum.
Pada babak ke dua, Taiyi Putra,pelatih PSMP mengin-truksikan anak asuhnya untuk terus menyerang, akhirnya usaha itu membuahkan hasil, Dola berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit 75’. Tapi selang empat menit, kesalahan penjaga gawang PSMP mengantisipati bola harus dibayar mahal, bola yang di halau Wardona itu mengenai kepala pemain lawan dan memantul ke dalam gawang PSMP, merubah skor menjadi 2-3. Beruntung Wiyan berhasil menyamakan kedukan lima menit sebelum laga usai, Wiyan membawa bola sendirian dari kanan gawang berhasil mengelabui penjaga gawang Tigo Selo dan merubah skor menjadi 3-3.
Hasil ini membuat langkah PSMP semakin berat untuk lolos ke semifinal, dengan poin 1 dari dua laga. PSMP harus meme-nangkan laga sisa melawan Batu Payung, Sabtu (21/2) untuk lolos ke semifinal, itu pun dengan catatan Simbra tidak kalah dari Tigo Selo. Seandainya Simbra mengalah dari Tigo Selo, apapun dan berapapun kemenangan PSMP melawan Batu Payung tidak akan mampu menolong PSMP untuk lolos ke Semifinal.Rori

Irfendi Arbi Resmikan TK Harapan Bunda Sialang




Sialang--Masyarakat nagari Sialang bergembira setelah pada hari Sabtu tanggal 7 Februari 2009 kemaren wakil Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi meresmikan TK Harapan Bunda yang teletak di Jorong Ronah Bengkek, Nagari Sialang. TK yang merupakan program dari PNPM MP dilaporkan oleh Fasilitator PNPM MP untuk kecamatan Kapur IX, Jufri. Saat ditemui Buletin Himapemupa di lokasi peresmian TK Jufri menuturkan "TK Harapan Bunda ini telah di selesaikan pada akhir Desember lalu,menghabiskan dana 230 juta rupiah lebih, diantaranya untuk pembangunan fisik, mobiler, alat permainan dan honor guru. Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan kami ucapkan terimakasih kepada ketua TPK (Tim Pengelola Kegiatan) Yasri, yang telah sukses dalam pengelolaan kegiatan PNPM Nagari sialang.
TK ini sebenarnya telah berjalan sejak tanggal 14 Juli 2008 dengan jumlah murid 52 orang yang berasal dari Nagari Sialang. dan 4 orang tenaga Honorer yaitu Lena Seri (kepala), Etnopiati, Loli, dan Mel yang juga merupakan anak nagari Sialang.
“Kami berharap nantinya anak - anak di nagari kita ini bisa setara dengan anak-anak dari kota”,tutur kepala TK Lena Seri.Dika

Gagal Tes SIM 771 Kali



KORSEL - Meski sudah 771 kali ga-gal dalam tes mendapatkan surat izin me-ngemudi, seorang nenek berusia 68 tahun di Korea Selatan berkeras untuk terus ikut tes sampai lulus. Nenek bernama, Cha, ini melakukan tes untuk mendapat surat izin mengemudi hampir setiap hari kerja sejak 2005 di barat daya Kota Jeonju, Korea Se-latan. Terakhir pada Senin (2/2) kemarin, Cha kembali gagal dalam tes yang meru-pakan tes ke-771.
"Itu merupakan rekor di sini," ujar seo-rang sersan polisi yang menyelia tes kepa-da AFP, Kamis (5/2). "Apakah ia akan mencoba untuk yang ke-772 kali?"
Choi mengatakan bahwa Cha tidak lu-lus saat tes tertulis awal dengan hanya me-ngantongi skor 30-50. Angka untuk lulus dalam tes tertulis tersebut adalah minimal 60 dari 100.
Media lokal menyebutkan bahwa Cha menjual makanan dan perkakas rumah tang-ga dari pintu ke pintu di sebuah kompleks apartemen. Ia membawa barang jualannya dengan gerobak dorong. Dia ingin mendapat-kan surat izin mengemudi agar bisa menjual dagangannya dengan mobil. (Tempointerka-tif.com)

Susun Strategi Kuliah




Setiap manusia mempunyai tu-juan yang ingin dicapai, dan tujuan tersebut akan dapat tercapai apabila ditekuni dengan penuh kesunggu-han. Strategi yang tepat adalah sa-lah satu kunci dalam pencapaian tu-juan tersebut.
Libur kuliah bukanlah waktu yang panjang untuk kita menghabis-kan waktu di rumah. Terutama bagi mahasiswa yang melanjutkan studi nya di luar daerah. Tetapi, cukuplah untuk kembali menyusun waktu dan strategi memasuki dunia kampus semester baru.
Kembali ke kampus mengawali semester genap ini tentunya menun-tut kita untuk memiliki strategi dan tujuan masing-masing yang ingin kita capai. Seperti perolehan nilai yang lebih baik dari
semester lalu, mem-
pertahankan nilai ter-
tinggi, atau kembali
Mengikuti aktivitas kampus.
Dalam perkuliahan, banyak hal yang dapat kita lakukan. Dimana ilmu pengetahuan tidak hanya didapat dari lingkungan dalam kampus, tetapi ju-ga bisa kita peroleh dari lingkungan luar kampus. Beragam aktivitas dapat kita geluti untuk menjadi mahasiswa yang kreatif, salah satunya adalah dengan berkarya.
So, mengawali semester baru kali ini, mari kita susun strategi, man-tapkan diri menjadi mahasiswa yang berpribadi, berkualitas dan mandiri.
*Penulis adalah mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi UNRI. Pekanbaru

Saatnya Berfikir Untuk Nagari Yang Harmonis





Beberapa saat lagi kita akan melalui sebuah proses demokrasi yang sudah la-ma dinantikan dan menjadi momen pen-ting untuk menilai penerapan demokrasi di Indonesia. Sama halnya dengan Nagari Muaro Paiti, pada saat itu kita juga akan merasakan dampak langsung dari pesta demokrasi tersebut.
Kita tinjau lagi mengenai demokrasi, Demos dan cratein merupakan adopsi dari bahasa latin yang maknanya adalah rak-yat dan kekuasaan. Sehingga Demokrasi dimaksudkan adalah system pemerinta-han yang kekuasaan terbesar terletak di-tangan rakyat. Demokrasi dalam pelaksa-naannya dibedakan menjadi dua bagian; pertama adalah demokrasi langsung, di-mana seluruh rakyat (invividu-individu) da-pat memberikan keputusan politik secara langsung. Demokrasi langsung pernah di-anut oleh kerajaan Yunani pada masa lalu, dan untuk saat sekarang tidak memung-kinkan dilaksanakan karena keanekaraga-man penduduk dan jumlah penduduk, se-hingga menimbulkan Demokrasi tidak langsung (Demokrasi perwakilan/repre-sentative) seperti yang dianut oleh Indone-sia sekarang ini.
Dengan prinsip keterwakilan tersebut maka masyarakat Indonesia memilih wakil yang dianggap mewakili mereka yang akan duduk di Dewan Perwakilan Rakyat sebagai representasi seluruh rakyat Indo-nesia. Maka wakil inilah yang akan me-miliki suara politik yang bisa memberikan ke-putusan tentang kebijakan politik dalam suatu Negara.
Secara politis semua penduduk memiliki hak yang sama untuk menentukan siapa wa-kilnya di DPR/DPRD I/ DPRD II, tanpa mem-bedakan status, jenis kelamin, pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan lainsebagainya. Ma-ka muncullah tokoh masyarakat yang menca-lonkan diri untuk anggota legislatif yang bia-sa disebut Caleg (Calon Legislatif) dengan kendraan partai masing-masing.
Tentunya berbagai kepentingan akan sa-ling beradu (bertentangan), berselisih, dan ada yang saling mendukung. Dari proses ini akan menimbulkan dampak positif dan nega-tif. Dampak positif yaitu kita akan mendapat-kan sosok wakil yang kita hendaki yang akan mewakili kepentingan kita kususnya suluruh masyarakat Nagari Muaro Paiti. Hal yang harus kita perhatikan adalah dampak negatif yang sangat besar jika kita tidak dewasa dan berjiwa besar menyikapi persoalan. Kawan bisa jadi lawan, “badunsanak indak bakala-ma’an”, manusuak dari balakang, banyak ca-ra yang akan ditempuh untuk sebuah “KAM-PANYE”.
Masyarakat Muaro Paiti harus sadar akan hal diatas karena secara tidak langsung akan berpotensi menghancurkan nagari, adat, pa-sukuan, dan semua keharmonisan yang ter-cipta selama ini akan lenyap. Kita tentunya tidak ingin hal itu terjadi, sehingga diantara kita haruslah ada yang mengalah untuk naga-ri Muaro paiti. Mengalah bukan berarti kalah, bukan berarti terlecehkan, mengalah adalah sikap seorang pahlawan, berjiwa besar dan adalah suatu kehormatan. Alangkah indah-nya ketika seluruh masyarakat SEPAKAT bu-latkan suara untuk mendukung nagari yang besar. Mari kita tinggalkan ego ikatan emo-sional, komunalisme (sikap ke-Kauman) dan berubahlah untuk sikap lebih objektif dan ra-sional (berdasarkan akal fikiran). Sehingga kita akan mendapatkan sosok yang bisa di-harapkan membangun nagari dengan maksi-mal dan tujuan utama kita menentukan wakil kita tercapai dengan indah, penuh harapan dan berlapang dada untuk keharmonisan hubungan di nagari Muaro Paiti. (SJ )
*Penulis sekarang sedang menyelesaikan S2 di Pasca Sarjana Unand Padang

Narsis




Sehari-hari kita sering dengar, te-rutama remaja yang bilang "Narsis ba-nget seh loe.." atau "iihhkk... narsis ba-nget tau!!",dan sebagainya. Mungkin sebagian dari kita tidak tahu apa itu narsis,bahkan lucunya dia yang bilang sendiri ada juga yang tidak tahu apa itu artinya narsis. Itu namanya "narsis urang, narsis lo awak",he.he.he
Sebenarnya kata narsis berasal dari kata narsisme yang artinya se-buah tindakan seseorang dimana ia sangat mencintai dirinya sendiri.Berarti kalau kita di bilang narsis,itu arti-nya kita dianggap suka memuji diri sendiri.
Nah,sekarang ini lagi musim narsis- narsis an,musim senyum-senyum an. Liat saja sepanjang jalan (apalagi di kota) banyak orang yang tidak malu memampangkan foto-foto narsis nya. Tidak hanya yang muda, tapi malahan bapak-bapak yang kebanyakan.
Yah, memang sekarang lagi musim caleg, kalo nggak narsis nggak akan di kenal,kalo nggak di kenal? Ya nggak akan dipilih dong. Makanya para Caleg harus rela merogoh kocek yang luma-yan besar untuk modal foto senarsis-narsisnya dan sebesar-besarnya. Lalu foto-foto narsis ini dipasang disetiap sudut. Kalau perlu di setiap jalan, ge-dung, pohon, tiang listrik, mobil, motor bahkan dipunggung orang juga bisa.
Permasalahannya sekarang, apa-kah masyarakat ingat dengan caleg yang sudah susah payah narsis terse-but sedangkan pada surat suara nanti tidak di sertakan foto para caleg, me-lainkan cuma ada nama partai, nomor urut dan nama caleg saja. Entahlah... *Penulis sekarang bekerja di koran Harian Umum Singgalang