Kamis, 26 Maret 2009

DEMOKRASI VS ANARKISME

OPINI

Peristiwa meninggalnya ketua DPRD sumatra utara pada Demonstrasi pemekaran wilayah tapanuli awal bulan februari 2009 membuat streotep anarkisme melekat pada demokrasi di Indonesia. Banyak peristiwa yang serupa telah terjadi sebelumnya seperti yang terjadi di Propinsi Papua, dan peristiwa demonstrasi yang berahir anarkis yang sudah biasa di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan aksi damai yang di laksanakan oleh fronkebebasan beragama pun berahir dengan anarkisme antara FKB dengan FPI.
Demokrasi dan anarkisme pada dasarnya dan idealnya suatu hal yang sangat bertentangan, karena demokrasi pada prinsipnya mengiginkan keharmonisan dan mengutamakan kepentingan rakyat. Ketika terjadi kekerasan dan anarkisme maka sasaran kerugian terbesar adalah masyarakat itu sendiri. Kita lihat berbagai kerusakan aset rakyat, fasilitas umum yang dihancurkan dalam aksi anarkisme (kekerasan) berkelompok tersebut.
Pada sistim Demokrasi, demo massa yang dilakukan untuk menyampaikan aspirasi merupakan jalan terahir yang ditempuh setelah sebelumnya dilakukan diplomasi, melayangkan surat, atau menulis di media massa, atau juga mengirimkan delegasi untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Jika itu semua tidak berhasil maka demi membela kepentinga rakyat banyak maka boleh dilakukan demonstrasi setelah mengkorfimasi pada pihak keamanan. Tetapi persoalannya sekarang adalah demonstrasi dinilai sebagai cara yang sangat ampuh untuk menyampaikan aspirasi supaya ditanggapi pemerintah. Orang bisa saja di bayar untuk melakukan demonstrasi dan di disaen(konstruksi/direncanakan) oleh elit-elit yang berkepentingan didalamnya, apakah ini juga bisa dikatakan demokrasi.
Maka kenyataan inilah yang menyababkan penodaan terhadap Demokrasi. Sekarang ini demokrasi sudah mendekati anarkisme dengan bukti-bukti sejarah yang ada semenjak sistem demokrasi dilaksanakan di Indonesia. Korban sudah berjatuhan dan apakah kita masih menutup mata , telinga, dan membisu? Jangan biarkan Demokrasi yang Ideal (sebenarnya) di identikkan dengan Demo, kekerasan( Anarkis). Lagi-lagi hal yang harus sama diperhatikan pada pesta demokrasi april mendatang. Segala kemungkinan bisa terjadi baik disengaja ataupun tak disengaja ketika pemilihan umum terlaksana. Dan sama-sama kita catat ketika terjadi perselisihan kepentingan maka sikapi dengan bijaksana.
18 februari 2009.
Ikhsan MP S.Sos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar